Ada dua kemungkinan
bagi visioner ; apakah dia gagal mewujudkan visinya dan sedikit dihina dan
diolok, atau dia berhasil mewujudkannya dan banyak mendapatkan kemuliaan. Yang
manapun yang terjadi, tetap saja dia akan dingat oleh orang lain. Namun hanya satu
kemungkinan bagi seorang pragmatis, tak ada yang akan mengingat mereka!
Kutipan dari buku berjudul “Habits” karya Felix Y. Siauw halaman 142.
Takut tidak didengarkan, takut tidak disukai, takut ditolak
= unreasonable fear. Itu merupakan ketakutan yang ada dalam bayangan kita saja.
tak mewujud dalam kenyataan. Hal-130
“perbedaan antara impan dan khayalan adalah bahwa mengkhayal
melibatkan kemalasan, dimana seseorang tidak berusaha ataupun berjuang (untuk
yang dia inginkan). Impian akan mengharuskan seseorang berjuang, usaha, dan
tawakal. Yang pertama ibarat berharap tanah akan membajak dan menanam sendiri
untuknya. Sedangkan yang kedua benar-benar membajak , menanam dan berharap
tanaman tumbuh” (madaarij as-salikin) hal-127
Action adalah pertanda kesungguhan, ia pembeda antara impian
dan khayalan. Juga pembeda antara orang munafik dan yang beriman. Hal-127
Alloh mustahil mewajibkan hal yang mustahil bagi kita. Hal-120
Kendalikan habits anda, dan insya alloh anda akan
mengendalikan kehidupan anda. Kendalikan habits atau habits yang akan
mengendalikan hidup kita. Hal-123
No pain no gain. With pain there’s gain. Hal-117
Ayah ibu habits itu practice dan repetition. Hal-118
Orang yang ‘tidak cerdas’ tidak mau menghabiskan uang untuk
membaca buku, karena makanan lebih baik bagi mereka, mereka anggap makanan
lebih memberikan efek nyata. Karena tidak membeli dan membaca buku maka
pengetahuannya pun sempit dan semakin tak cerdas. Semakin ‘tidak cerdas’
seseorang, makin malas pula dia untuk membeli dan membaca buku. Demikian
seterusnya dan demikian pula sebaliknya. Hal-109 (waaaah.... sepertinya selama ini saya sudah
menjadi bagian dari yang ‘tidak cerdas’. Gawatt!! Saya harus berubah menjadi
lebih cerdas!)
Subhanalloh, Abdurrahman bin auf seolah ingin menyampaikan kepada
kaum muslim bahwa orang yang sudah terbiasa kaya akan susah jadi miskin. Beliau
telah mengetahui seluk beluk tata cara perdagangan, mulai dari sikap mental
pedagang, siapa supplier, potensi pasar, differensiasi, networking, dan semua
teknik dagang yang lain, sehingga dalam waktu singkat dia telah menjadi orang
paling kaya di Madinah. From zero to hero. Hal-90
Nb: itulah beberapa cuplikan yang saya suka. moga anda juga suka ^_^
maaf yaaa.... cuma segitu... coz aku juga belum kelar bacanya... baru nyampe halaman 90 dibaca dari
belakang..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar